Sebenarnya saya pernah menulis tentang pola perawatan burung bagi para kicaumania yang harus berangkat kerja pagi hari dan pulang sore hari, tanpa ada orang lain yang bisa membantu merawat ketika yang bersangkutan pergi. Kalau tidak salah saya pernah menulisnya di milist [email protected] namun saya sudah tidak punya filenya lagi. Sehubungan dengan permintaan sobat kicaumania tentang hal itu, saya tulis lagi dengan redaksional dan isi yang barangkali berbeda dengan artikel yang pernah saya tulis dulu.
Untuk kicaumania yang bekerja pagi-sore, ada beberapa hal yang perlu dijadikan pedoman secara umum dalam perawatan dan pemeliharaan burung. Hal-hal umum mendasar tersebut untuk mencapai sasaran “burung sehat pasti gacor, burung sehat pasti bereproduksi”.
Bagaimana caranya?
1. Pastikan sehat secara fisik; dan
2. Pastikan tidak ada tekanan psikis.
Kesehatan fisik
(1) Kesehatan burung secara fisik sangat tergantung pada keseimbangan nilai gizi/nutrisi pakannya.
Pakan yang tidak seimbang nilai gizinya itu seperti apa? Untuk ilustrasi mudahnya saya analogikan dengan orang yang suka makan sate. Saya misalnya, yang suka makan sate, maka akan merasa kurang jika hanya makan seporsi isi 5 tusuk. Di meja tersedia puluhan tusuk sate, hanya saja semuanya sudah diberi bumbu yang super-pedas. Sate super pedas ini adalah makanan yang tidak seimbang nilai gizinya bagi saya, sebab kalau saya makan hanya 5 tusuk akan merasa kurang tetapi kalau saya makan banyak maka perut saya akan jadi korban, mulas-mulas berkepanjangan.
Burung pun demikian. Dalam hal mineral misalnya, bisa saja kita berikan sotong/totok cumi. Hanya saja, sotong terlalu banyak mengandung kalsium dan ada beberapa mineral lain yang hanya sedikit dikandungannya, misalnya besi (Fe). Kalau burung makan terlalu banyak sotong karena dia kekurangan Fe, akibatnya dia akan kelebihan kalsium. Hal ini menyebabkan burung mengakami ketidakseimbangan gizi. Untuk burung penangkaran, bisa menyebabkan telur terlalu keras dan menyulitkan penetasan. Lebih gawat lagi kalau telur terlalu keras dan sulit dikeluarkan (egg binding) maka induk betina terancamn tewas.
Sebaliknya, kalau burung tidak suka sotong karena merasa terlalu terasa asin rasa garamnya, maka dia akan kekurangan kalsium dan hal ini juga akan menyebabkan egg binding karena telur lembek juga tidak bisa didesak keluar/diejan oleh burung yang sedang bertelur.
[caption id="attachment_28510" align="aligncenter" width="1200"] Burung Murai Batu Medan[/caption]
Dalam hal vitamin misalnya, maka jenis vitamin D yang bisa dicerna oleh burung hanyalah D3. Kalau kita sembarang memberi vitamin D, maka akibatnya burung bisa mudah terserang lumpuh dan penyakit lainnya.
Dengan demikian, sekali lagi, pastikan keseimbangan gizi pada burung Anda. Salah satu contoh asupan yang bisa Anda berikan karena seimbang kandungannya (sesuai untuk burung) adalah BirdVit dan BirdMineral.
(2) Sementara untuk menjaga kesehatan fisik juga harus dipastikan burung tidak terkena gangguan parasit, misalnya kutu, jamur, tungau, cacing dan sebagainya. Dalam hal ini bisa saja Anda memastikan burung disemprot obat anti kutu yang tidak mengandung removal karena bisa merusak bulu dan menyebabkan bulu susah mabung meski sudah berkerak-kerak. Contoh obat kutu tanpa removal adalah FreshAves. Juga pastikan sebulan sekali Anda memberikan anti-cacing kepada burung. Contoh obat cacing khusus burung adalah AscariStop.
(3) Pastikan burung mendapatkan sinar matahari pada pagi hari, meski hanya sepekan sekali.
Kalau Anda tidak sempat menjemur burung karena harus segera berangkat kerja sementara kalau diangkat sore hari burung bakal kelabakan kepanasan di siang harinya, maka usahakan semaksimal mungkin burung digantang di sebelah timur rumah dengan bagian atas ditutup papan dan bahan sejenis (jangan logam karena menghantar panas) sedemikian rupa sehingga kalau sudah lewat jam 9, burung sudah tidak terkena sinar matahari. Contohnya adalah gambar di bawah ini:
Posisi gantangan jemur burung hingga jam 9.30. Posisi gantangan jemur burung hingga jam 09.30 pada sisi menghadap timur bagian rumah
Kalau memang terpaksa tidak bisa menyediakan tempat seperti itu, usahakan minimal sepekan sekali kena sinar matahari pagi.
(4) Mandikan tiap hari. Kalau Anda tidak sempat memandikan pagi hari, maka bisa dilakukan sore atau malam hari. Minimal burung perlu dimandikan sepekan 3 kali. Semakin banyak mandi, semakin fit burung.
Sehat secara psikis
Oke, setelah burung sehat secara fisik, pastikan burung sehat secara psikis. Sehat secara psikis artinya burung bebas dari tekanan lingkungan yang membuatnya stres.
Agar burung sehat secara psikis, jauhkan dari gangguan hewan rumah seperti kucing, anjing, tikus dan lain-lain. Selain itu jauhkan juga dari sumber suara yang keras tetapi sering berbunyi tiba-tiba (contoh ekstrimnya adalah mesin diesel yang secara otomatis menyala ketika listrik padam).
Selain gangguan dari hewan lain, burung juga harus bebas dari tekanan dari burung lainnya apalagi kalau itu adalah burung sejenis. Untuk itu Anda perlu memperhatikan letak dan pola penggantangan.
Dalam kaitan ini perlu juga disimak artikel “4 Jangan dalam memelihara burung lebih dari satu”
Penggantangan
Kalau burung Anda banyak apalagi dari satu jenis, dan tempat terbatas, gantangkan secara rapat juga tidak apa-apa tetapi dengan diberi sekat antar sangkar. Hal itu untuk mencegah burung “bertempur” secara langsung. Contoh gambarnya sebagai berikut:
Gambar sangkar yang dibatasi dengan sekat untuk menjaga kesehatan psikis burung-burung dalam ruangan sama
Gambar sangkar yang dibatasi dengan sekat untuk menjaga kesehatan psikis burung-burung dalam ruangan sama
Dan model gantangan seperti ini pula yang perlu Anda buat jika burung dijadikan dalam satu lokasi ketika dijemur. Kalau berhadap-hadapan, maka sisi muka perlu diberi penyekat seperti itu. Intinya, burung tidak saling lihat.
Sebenarnya Anda bisa juga menggantang di dalam rumah dengan masing-masing burung dikerodong, tetapi hal itu tidak sehat bagi burung karena bagian dalam sangkar tidak bisa mendapatkan sirkulasi udara yang cukup.
Setelan pakan
Kalau di bagian lain artikel ini saya menyampaikan masalah keseimbangan gizi/asupan pakan, maka sekarang saya ingin memberikan garis besar setelan pakan untuk burung dalam rawatan harian. Hal ini tentu termasuk burung yang harus ditinggal pergi bekerja seharian.
Hal yang perlu diperhatkikan dalam pemberian pakan adalah:
1. Setel rendah saja. Artinya menyetel rendah adalah selama Anda sudah memastikan kelengkapan gizi burung, maka pemberian pakan burung perlu dijatah dan burung tidak makan melulu. Burung dengan setelan EF rendah, misalnya seekor MB dengan setelan jangkrik pagi 3 ekor sore 2 ekor plus kroto sesendok teh sehari, voer sesendok teh, BirdVit dan BirdMineral rutin sepekan 1 atau 2 kali, maka itu sudah cukup. Kalau kelebihan pakan, maka burung cenderung makan terus, kegemukan dan akhirnya jarang bunyi. Lihat referensinya di artikel Stop Pakan Sebelum Kenyang.
Setelah rendah untuk EF selain membuat burung terjaga kondisi kelangsingan fisiknya, maka juga tidak menyulitkan ketika distel untuk tujuan lomba. Hanya dengan menambah satu atau dua ekor jangkrik saja, maka performanya sudah berubah lebih bertenaga.
Kalau Anda khawatir burung kurang bertenaga jika dalam keseharian distel rendah, Anda bisa memberikan BirdPower ketika burung akan diturunkan di lomba selama 4-5 hari dan tidak diberikan lagi pada hari-H.
2. Konsistensi
Pemberian pakan perlu konsistensi, baik dalam jumlah maupun waktu pemberian (lihat kembali artikel Kunci Utama Perawatan Burung).
3. Pilih voer yang baik. Voer yang ada di pasaran dengan label tertentu pada dasarnya memang sudah standar, artinya tidak jelek. Namun selama pemanasan dalam pembuatan dan juga pengepakan serta lamanya disimpan di dalam gudang atau di kios pakan burung, kualitas gizinya bisa menurun. Apalagi kalau setelah Anda buka lantas tidak ditutup dengan baik pada jangka waktu lama sampai lebih dari 3 hari. Maka selain kualitas kandungan gizi menurun juga berisiko sudah ditumbuhi jamur. Jika pakan seperti ini diberikan kepada burung, berisiko membuat burung keracunan.
Berkaitan dengan hal ini, perlu Anda pelajari bagaimana membuat sendiri pakan burung. Lihat tipsnya di artikel “Serba-serbi pakan burung“.
Punya satu burung jadi, lebih baik ketimbang punya 20 burung bakalan
Sebagai penutup dari tips ini, saya ingin menekankan perlunya penghobi burung, apalagi yang memiliki waktu terbatas, BELILAH BURUNG YANG SUDAH JADI SAJA dalam arti tidak perlu coba-coba “mbakali” burung atau membeli burung bakalan dan dirawat terlalu lama sehingga menjadi “burung jadi”. Nah apalagi menumpuk burung bakalan di rumah, maka itu tindakan yang akan Anda sesali belakangan.
Kalau Anda punya burung 5 atau 10 misalnya, “ringkas saja” dengan menjualnya atau barter dan ditukar/beli satu atau dua burung jadi yang sudah gacor. Burung jadi, selain mudah perawatannya, maka ketika Anda liburan bisa membawanya ke arena lomba dengan membawa keluarga atau sekadar digantang bersama teman-teman. Janganlah liburan Anda direpotkan dengan merawat burung seharian. Selain membuat Anda “terkucil dari keluarga” maka keluarga Anda pun tentu kecewa karena liburan Anda hanya dilewatkan dengan burung-burung peliharaan. Kalau Anda ingin lebih jauh berdiskusi masalah ini atau alasan apa yang membuat saya menyampaikan saran seperti itu, lihat artikel berjudul: Cegah hobi burung jadi “petaka”….
Demikian sobat beberapa tips memelihara dan merawat burung untuk Anda yang bekerja pagi pulang sore atau malam hari.
Salam sukses, salam dari Om Kicau.
Sumber Kliping Selengkapnya Klik Disini