Ternak Lovebird Cara Poligami

Pada umumnya burung lovebird adalah burung yang bersifat berkelompok atau koloni. Selain itu, Lovebird merupakan burung yang unik, cantik, menarik sehingga hampir semua orang berminat untuk memilikinya dan burung lovebird ini mempunyai sifat atau mental petarung atau burung fighter.

Perilaku lovebird hampir tidak ada bedanya dengan burung paruh bengkok atau jenis parrot lainnya. Selain senang mengangguk-anggukkan kepala ketika sedang bertengger, burung cinta tidak bisa diam atau terus bergerak, terkadang melompat dari tenggeran ke jeruji sangkar. Itu karena lovebird tergolong berperilaku aktif di habitatnya.

Burung ini sering terlihat memanjat dan mengggelantung di jeruji sangkarnya seperti berakrobatik. Burung lovebird tersebut birahinya juga mudah naik, akan tetapi burung ini sangatlah mudah beradaptasi dan mudah pula dijinakannya.

Dengan kemampuanya yang mudah beradaptasi menjadikan burung lovebird ini tidak mudah stres. Ia juga sangat menyukai dengan alam apa lagi disuasana yang sejuk. Bagi anda yang berminat memeliharanya, sebaiknya anda memlihara beberapa ekor bururng lovebird sekaligus, Karena tidak baik juga jika burung lovebird ini terlalu lama sendiri, Dan burung lovebird tersebut bisa mudah strees.

Meskipun hidup secara koloni Lovebird, di alam yang liar burung ini dikenal dengan monogami atau burung setia dengan pasangannya. Namun, bukan berarti seekor burung jantan tidak dapat dikembangbiakan dalam kehidupan berpoligami. Banyak juga penangkar lovebird yang sukses, menerapkan sistem poligami ini.

Tujuan beternak lovebird model poligami tentu saja untuk menghemat jumlah pejantan yang bakal digunakan untuk mengawini induk betina. Secara teoritis, induk jantan mampu mengawini hingga 4-5 ekor induk betina, dengan persentase fertilitas yang tetap prima. Bahkanrasio ideal jantan dan betina dalam perkawinan poligami pada lovebird adalah 1 : 3. Jadi, seekor pejantan dapat mengawini tiga induk betina.





Tetapi model poligami di sini tidak seperti peternakan ayam kampung, di mana seekor pejantan akan dicampur dengan beberapa ekor betina dalam satu kandang. Jika model ini dilakukan pada lovebird, maka burung jantan hanya mau mengawini satu betina saja, dan muncul sifat aslinya sebagai burung monogami.

Pemilihan Indukan Burung Lovebird 

  • Induk jantan minimal dengan umur 8 bulan

  • Induk betina minimal berumur 1 tahun yang sudah mengalami masa birahi

  • Seekor jantan akan mengawini 3 sekaligus induk betina, maka kualitas akan bagus ternaknya guna lovebird suara.

  • Induk betinanya diusahakan memiliki kualitas suara bagus, jika orientasi ternak fokus dalam jangka panjang.

  • Orientasi dalam mencetak lovebird warna eksotik, lebih baik bila induk betina mempunyai warna yang berbeda-beda, kita akan menghasilkan anakan lovebird yang bervariasi.

Selain menghemat jumlah induk jantan, keuntungan ternak lovebird model poligami adalah kita bisa memprediksi warna anakan lovebird, berdasarkan warna induk jantan dan warna induk betina yang akan dikawinkan.

Persiapan Kandang dan Sarang Burung Lovebird

  • Persiapkanlah tiga unit kandang ternak, sesuai dengan jumlah induk betina. Siapkan pula 1 kandang ternak, untuk indukan jantan.

  • Induk betina bisa kamu susun secara berjajar dan kandang induk jantan diletakkan agak jauh dari kandang betina, berilah nomor masing-masing kandang betina. Contoh dikasih 1, 2 dan 3 atau A, B dan C.

  • Setiap kandang indukan lengkapi dengan wadah pakan, air minum, jangan lupa kotak sarang dari bahan triplek.

  • Letakkan kotak sarang tersebut di salah satu sudut. Masukkan bahan ke sarang, namun seperlunya.

  • Tebarkan juga bahan sarang ke dasar kandang induk betina. Bahan ini dapat kamu beri ijuk halus, daun cemara yang kering atau yang lain. Bahan-bahan tersebutlah yang akan ditempati induk saat bertelur, guna untuk dimasukkan ke kotak sarang.

  • Makanan utama yang diberi merupakan campuran millet putih, gabah dan canary seed.

  • Tambahan untuk makanan, extra fooding (EF) jagung muda, daun sawi putih, biji bunga matahari dan tulang sotong.

Proses Pergiliran Perkawinan Burung Lovebird

Lovebird suka berkelompok di alam bebas sehingga bisa disatukan dalam satu tempat jika dipelihara. Jangan dikira burung ini berkarakter lembut. Sifat kasarnya akan muncul jika disatukan dengan sejenisnya yang tidak dikenali sebelumnya.

Sifat kasar dan keras lovebird akan lebih jelas terlihat jika sudah berjodoh, terutama saat pasangannya sedang mengerami telur. Si jantan akan berlaku kasar pada lovebird lain yang mendekati sarangnya. Karena itulah, dalam breeding menggunakan kandang koloni, sepasang lovebird yang telah berjodoh tak akan pindah ke lain hati. Jadi, model poligami pada lovebird hanya bisa dilakukan dalam kandang soliter/battery.



Dengan karakater keras di alam perlu strategi pergiliran agar proses perkawinan perkawinan poligami dapat berjalan dengan baik. Berikut tahapan system pergilirannya yang akan dilakukan.

  • Setiap pagi, mulai pukul 06.00 hingga 07.00, induk jantan dimasukkan ke kandang betina dan itu dilakukan secara bergiliran.

  • Misalnya, pertama kali dimasukkan ke kandang betina-1 mulai pukul 06.00. Namun satu jam kemudian, induk jantan diangkat dan dimasukkan lagi ke kandangnya sendiri.

  • Keesokan harinya, induk jantan kembali dimasukkan ke kandang betina-1, dalam waktu yang sama pula (06.00 – 07.00). Setelah itu dikembalikan lagi ke kandangnya. Begitu seterusnya, sehingga induk jantan selama 4 hari berturut-turut berada di kandang betina-1, meski hanya selama 1 jam.

  • Hari kelima, induk jantan dimasukkan ke kandang betina-2 dalam rentang waktu pukul 06.00 hingga 07.00. Setelah itu dikembalikan ke kandangnya sendiri. Hal ini berlaku selama 4 hari berturut-turut.

  • Selanjutnya, induk jantan dimasukkan ke kandang betina-3, dalam rentang waktu yang sama dan selama 4 hari berturut-turut pula.

  • Jadi selama 12 hari nonstop, induk jantan akan selalu mendampingi induk betina, meski satu jam saja. Ketika campur dengan induk betina, induk jantan mampu mengawini pasangannya secara sempurna.

  • Beberapa hari atau minggu setelah kawin, masing-masing induk betina akan bertelur. Kalau telur menetas (meski hanya pada 1-2 induk betina saja), berarti perkawinan poligami sukses. Kalau tak ada satu telur pun yang menetas, ada dua kemungkinan yang terjadi: induk jantan tak pernah mengawini betinanya, atau induk jantan memang infertil.

Persiapan Sarang Untuk Mengeram Telur Lovebird

Ketika beternak lovebird koloni bisa berjalan lancar, maka siapkan glodok pada kandangnya. Sebab inilah yang akan digunakan induk betina bertelur. Namun kamu juga wajib menyiapkan alas dasarnya juga, untuk merawat telur tersebut dengan baik. Pada habitat aslinya lovebird membuat sarang dari bahan ranting pohon kecil, tangkai daun serta yang lain. Buatlah alas kandang yang nyaman lovebird dengan memberi tangkai daun, ranting-ranting pohon kecil, klobot (kulit jagung kering).

Umumnya burung ini bertelur bisa sampai 4-6 butir. Kamu tak perlu khawatir bila indukan tidak mengerami telur, karena biasanya lovebird akan mengerami saat telur yang ketiga sudah keluar. Ketika masa pengeraman, indukan lovebird akan keluar dari glodok untuk mencari makanan atau cuma merentangkan sayapnya saja.

Pengeraman dan Penetasan Telur Lovebird

Tahapan penetasan telur adalah sel benih yang dierami induknya akan berkembang menjadi embrio, ketika kondisi embrio sehat maka embrio akan berkembang membentuk organ tubuh, pembuluh darah, jantung dan merancang bentuk tubuh burung. Setiap tahap mempunyai kemungkinan untuk gagal, walaupun kegagalan lebih sering terjadi ketika umur telur masih sangat muda atau pada tahap terakhir 1-2 hari sebelum proses penetasan.

Faktor Penyebab Telur Lovebird Tidak Menetas

Induk betina jarang mengerami telur

Telur yang jarang dierami mengakibatkan embrio mati, tidak jarang indukan lovebird ogah untuk mengerami telurnya karena banyak faktor misalnya seperti akibat lingkungan yang dirasa menggangu, terlalu berisik atau kandang terlalu sering dipindahkan yang mengakibatkan banyak goncangan.

Dalam kondisi stress biasanya induk lovebird juga tidak mau mengerami telurnya, stress bisa diakibatkan oleh kehadiran hewan lain seperti tikus, anjing dan kucing. Banyak kasus stress juga disebabkan oleh kutu dan tungau yang akhirnya lovebird lebih memilih meninggalkan sangkarnya.

Sel telur lovebird kurang nutrisi

Embrio memerlukan nutrisi yang banyak untuk mengembangkan sel-sel baru sampai ke proses penetasan, nutrisi yang sangat dibutuhkan pada proses penetasan adalah protein dan mineral. Indukan yang sehat akan menciptakan sel telur yang baik, jadi sebelum penjodohan pastikan burung lovebird memenuhi nutrisi yang dibutuhkan yang bersumber dari pakan mereka, variasi pakan sangat dibutuhkan jadi hindari menu pakan yang monoton, karena di alam liar pun lovebird tidak akan memakan 1 jenis pakan saja bukan? ( baca: jenis pakan yang penting dikonsumsi lovebird )

Embrio mengalami kesulitan disaat penetasan

Masa penetasan merupakan saat tersulit untuk embrio tetap hidup, karena posisi embri yang membesar akan membuat mereka sesak di dalam telur jadi mereka perlu diposisi yang tepat agar tetap bisa bernapas, belum lagi mereka harus terus makan dari sel kuning telur yang tidak jarang asupan makanan mereka habis dan membuat mereka mati.

Faktor genetik

Seperti halnya manusia, beberapa burung jantan bisa saja memiliki genetik mandul atau kualitas sperma mereka tidak bagus, oleh karena itu kembali saya ingatkan untuk memberi mereka pakan bervariasi mulai dari jenis bijian, sayuran dan perbanyak buah-buahan, kalau memang perlu tidak ada salahnya beri mereka vitamin untuk breeding. Walaupun sudah bawaan genetik kualitas sperma lovebird buruk, tetapi dengan asupan pakan bernutrisi tinggi kemungkinan telur akan membuahi embrio dan menetas.



Referensi : Dari berbagai sumber